Kamis, 03 November 2011

LAPORAN PENGAMATAN PAMERAN PERTANIAN ORGANIK


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Waktu dan tempat
Pengamatan Pameran Pertanian Organik yang bertemakan “Mewujudkan Petani Organik Melalui Program Simantri Menuju Bali Mandara” berlangsung di Pameran Bidang Pertanian, di Art Center pada hari rabu, 23 September 2011. Yang tepatnya ada 17 stand di pameran tersebut.

1.2  Tujuan Pengamatan
Tujuan diadakannya pengamatan ini adalah :
-          Untuk mengetahui stand apa saja yang ada pada Pameran Pertanian Organik di Art Center
-          Untuk mengetahui produk pertanian dalam bentuk organik

 
BAB II
METODE KERJA
Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah metode wawancara dengan orang-orang di stand-stand untuk memperoleh sesuatu dari Pameran Pertanian Organik tersebut. Dalam menjalankan pengamatan menggunakan metode ini, kami membutuhkan alat dan bahan diantaranya :
a.       Alat
Alat yang dibutuhkan dalam pengamatan ini adalah buku tulis, pulpen atau pensil, kamera ponsel untuk dokumentasi.
b.      Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan ini adalah kerangka pertanyaan untuk wawancara.


BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Jumlah dan jenis stand pada Pameran Pertanian Organik
Pada Pameran Bidang Pertanian tersebut, terdapat 17 stand yang berhubungan dalam bidang pertanian. Stand – stand tersebut antara lain :

-          Stand Puri Damai (Herbal Therapy & Agrowisata Usadha)
Stand Puri Damai merupakan stand yang menyediakan ramuan-ramuan untuk mengatasi berbagai macam keluhan dan penyakit yang berasal dari alam (herbal) atau bisa disebut ramuan tradisional. Salah satu contoh produknya adalah Taru Sungkan Ageng yang bermanfaat unutk mengobati kanker, membersihka darah, memperlancar peredaran darah dan pembuluh darah.
-          Stand Nadis Herbal
Stand Nadis Herbal merupakan stand yang menyediakan produk kecantikan yang herbal dan bahan pembuatannya asli dari Bali. Adapun produk ini ialah mempertahankan keindahan untuk tetap menjaga tradisi dan kegunaan alam yaitu dengan mencitakan produk alami dari sumber daya alam yang tersedia. Produk yang diproduksi antara lain : minyak aromathepy, lulur, body lotion.
-          Stand Bokashi Kotaku
Stand Bokashi Kotaku merupakan stand yang mengunggulkan pupuk organik fermentasinya dengan Teknologi Effective Microorganism (EM) dengan tujuan peningkatan produksi tanaman, meningkatkan kegemburan tanah, peningkatan efisiensi penggunaan pupuk anorganik melalui pupuk yang praktis dan aman bagi lingkungan.
-          Stand Provinsi Bali, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

Gambar 3.1.1 Stand Dina Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikura Kota  Denpasar

-          Stand Kabupaten Karangasem (produk olahan hasil pertanian)
-          Stand Yayasan BOA (Bali Organisasi Asosiasi)
-          Stand Kabupaten Klungkung (pupuk organik)
Stand ini mengenalkan produk organik yang proses pertumbuhannya dibantu oleh pupuk organik juga. Stand yang dimiliki oleh Bapak Wawan Darmawan ini dimulai pada tahun 2005, dengan tujuan menghadapi kehidupan masa kini. Pada stand ini, dikenalkan padi yang hanya ditanam perbutir saja tapi dapat tumbuh normal seperti padi lainnya. Sistem penanaman adalah sistem SRI (System Rice Intensivication) untuk menghadapi permasalahan kurangnya lahan sawah dalam usaha memenuhi konsumsi padi. Maka, dengan sistem SRI ini digunakan garis agar lebih rapat dan dapat menanam lebih banyak. Perbedaan padi organik dan non organiknya ialah bibit galur pada padi organik murni, jika sudah dimasak menjadi nasi, padi organik akan terasa lebih enak, lebih mengenyangkan, dan lebih harum karena nilai gizinya lebih tinggi dibanding padi nonorganik.
Produk lainnya ada jamur tiram putih, telur ayam arab, pepaya, pisang, sabo, jeruk nipis, dan anggrek yang di beri pupuk organik.
-          Stand Kabupaten Bangli (Kopi Arabika Organik)
Stand yang mengenalkan kopi organik yang difermentasikan luwak musang menjadi kopi luwak. Didalamnya juga dimuat mengenai jambu mete organik dan mesin pembuat kopi (coffe maker) yang di demonstrasikan.
-          Stand Kabupaten Gianyar (Kelompok Tani Aloevera Mekar Sari)
Stand ini merupakan stand yang menjual pupuk, menjual obat-obatan, alat rumah tangga, natadekoko.
-         
Stand Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali
Gambar 3.1.2 Stand BPTP Bali

-          Stand Teh Herbal Bukit Hexon Murbei
-          Stand Simantri (Sistem Pertanian Terintregrasi)
-          Stand Dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Jawa Timur
-          Stand Kabupaten Buleleng, Pertanian Organik
-          Stand Kopi Luwak
-          Stand Tangi (Traditional Natural Holistic)
3.2 Stand yang menarik
Stand yang kami anggap paling menarik dari semua stand yang ada yaitu stand dari Kabupaten Bangli, Kopi Arabika Organik yaitu stand yang mengutamakan kopi organiknya yaitu kopi luwak. Disana, kami mewawancarai Bapak Wayan Sunarya, pemilik stand ini. Bapak Wayan menyampaikan produk yang diutamakan pada stand kopi ini adalah kopi luwak yaitu kopi organik yang difermentasikan oleh binatang luwak atau sejenis musang. Pemasok kopi luwak berada di Kintamani, Petang, Buleleng, Birsung Biru, dan juga pupuan. Cara fermentasinya terjadi pada tubuh musang itu sendiri, karena musang-musang sengaja dilepas di sebuah kebun kopi agar biji kopi bisa dimakan. Setelah dimakan, biji kopi difermentasi di dalam tubuh luwak musang itu sendiri. Kemudian biji kopi yang sudah difermentasi dikeluarkan dari tubuh musang bersamaan dengan kotorannya. Biji kopi tersebut disterilisasi agar tehindar dari kuman atau biji penyakit yang mungkin bercampur pada kotoran musang. Setelah disterilisasi, biji kopi dibuat produk yang berupa biji kopi luwak yang masih mentah. Tapi, biji kopi juga dapat disangray sehingga menghasilkan biji kopi hitam seperti yang sudah biasa kita lihat, dan dipamerkan juga dalam stand ini. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan konsumen, stand ini juga menyediakan kopi dalam bentuk bubuk kopi luwak agar dapat langsung disajikan. Manfaat kopi luwak sendiri ialah menambah stamina dan memperbaiki saraf. Efek samping dari kopi luwak sama dengan kopi laiinya yang jika dikonsumsi berlebih dapat membawa efek samping.
Bapak Wayan Sunarya juga mengenalkan produk unggul lainnya yaitu jambu mete organik beserta olahannya, dimana jambu mete merupakan salah satu komoditas unggulan Perkebunan Provinsi Bali yang memiliki nilai ekonomis dan olahannya sudah tidak asing lagi bagi kita yang bisa didapatkan di perkebunan Karangasem, Kubu, Nusa penida. Buah jambu mete memiliki biji di dalamnya. Dari biji masih terbentuk kulit yang keras yang menyelubungi biji mete tersebut, maka dengan menggunakan alat kulit biji mete dibuka dan didapat kacang mete yang biasa kita temui. Selain produk mete yang masih mentah, ada juga kacang mete yang sudah digoreng yang dijadikan produk pada stand ini. Selain kacang mete mentah maupun kacang mete yang sudah digoreng, jambu mete juga dapat diolah menjadi wine yang memanfaatkan kulit dari jambu mete dan berguna untuk menambah stamina.
 Selain itu yang paling membuat kita tertarik pada stand tersebut adalah mesin pembuat kopi (coffe maker) yang didemonstrasikan oleh Bapak Wayan Dira. Coffe maker ini, dibeli dari Taiwan, tapi dirakit sendiri oleh Bapak Wayan Dira. Pada coffe maker terdapat dua gelas yang saling dihubungkan dengan pipa, yang salah satu gelasnya berisi air dan berada di atas spiritus. Dan salah satu gelasnya diisi dengan bubuk kopi yang siap diseduh.






Gambar 3.2.1 Coffe maker
Pertama-tama gelas berisi 1 cc air dididihkan dengan menggunakan spiritus, tunggu hingga mendidih. Setelah mendidih, air dalam gelas tersebut akan berpindah ke gelas yang berisi bubuk kopi (bubuk kopi yang digunakan dalam demo ini adalah bubuk kopi luwak yang murni sudah tidak mengandung ampas)  melalui pipa. Mengapa bisa terjadi, karena terjadi proses fisika dimana suatu zat yang panas akan mencari celah menuju zat yang suhunya rendah, maka gelas berisi air mendidih akan mencari tempat bersuhu rendah yaitu gelas berisi bubuk kopi dan spiritus akan mati dengan sendirinya karena isi gelas sudah kosong. Tahap selanjutnya, air yang sudah bercampur kopi secara menyeluruh mengalami pelarutan, yang kemudian ditarik kembali oleh gelas satunya melalui pipa. Setelah semua berada pada gelas satunya, maka kopi siap dinikmati dengan cara membuka keran kecil yang tersedia untuk mengalirkan kopi yang telah diseduh dalam coffe maker. Kami juga dapat mencicipi kopi luwak yang didemonstrasikan, perbedaan kopi luwak dan kopi biasanya ialah pada kopi luwak rasa kopi mengandung rasa asam dan tidak ada ampas bubuk tersebut, yakni tidak seperti kopi bubuk yang lainnya.



BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain ; melalui penelitian ini dapat merubah siswa yang awalnya tidak mengerti tentang seluk beluk pertanian jadi mengerti walaupun hanya beberapa. Seperti tentang kotoran luak yang dapat menjadi bahan dasar pembuatan kopi luak yang hasiatnya tak kalah dengan kopi lain. Serta memberikan sedikit pengetahuan tentang bahan organik. Mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam pengembangan produksi bahan-bahan organik.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar