Jumat, 16 Desember 2011

Angrek Karawai (Dendrobium ostrinoglossum)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Tidak asing lagi di telinga kita bahwa setiap hari berhektar-hektar hutan di Republik tercinta ini musnah. Namun pernahkah terbayangkan didalam benak kita akan kengerian kata “musnah” nya hutan?. Belakangan mungkin karena efek keseringan mendengar dan membaca wacana mengenai lenyapnya hutan seakan menjadi familiar, bahkan ketika mendengarnya seakan sudah menjadi hal yang lumrah. Padahal kalau kita coba berfikir sedikit lebih peka, tentu miris hati mendengarnya. Bayangkan apa jadinya jika  hutan yang menjadi rumah ratusan bahkan ribuan spesies flora dan fauna ini lenyap? tentu penghuninya pun akan mengalami nasib tragis, sebagian mungkin akan mencoba bertahan, sebagian lagi bakal turut menyusul nasib “rumah”nya, lenyap dari muka bumi.
            Salah satu yang mengalami nasib demikian adalah anggrek spesies. Terus berkurangnya luas hutan yang menjadi “rumah”  kelompok orchidaceae ini membuat beberapa spesies dari kalangannya menghilang. Paling tidak Phalaenopsis amabilis var pelaihari dan Spathoglottis aurea serta Dendrobium lowii adalah 3 contoh  jenis anggrek dari Kalimantan selatan yang kini sudah tidak pernah ditemukan lagi di habitatnya.
            Berawal dari latar belakang di atas, peneliti tertarik mengambil topik penelitian tentang Dendrobium ostrinoglossum yakni banyak dikenal dengan Angrek Karawai.




1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana sejarah angrek ?
2.      Berapa jenis angrek yang dikategorikan langka oleh pemerintah ?
3.      Apa yang disebut dengan Angrek Dendrobium ?
4.      Apa yang disebut dengan Dendrobium ostrinoglossum ?
5.      Bagaimana cara melestarikan anggrek yang tergolong langka agar tidak semakain banyak yang mengalami fase lepunahan ?


1.3  Tujuan Penelitian

            1. Untuk mengetahui sejarah anggrek lebih banyak.
2. Untuk mengetahui seberapa banyak jenis anggrek yang tergolong langka dan dilindungi pemerintah.
3. Untuk mengetahui apa itu Anggrek Dendrobium.
4. Untuk mendapatkan penjelasan tentang Anggrek Dendrobium ostrinoglossum.
5. Agar dapat mengetahui cara pelestarian anggrek yang tergolong langka agar tidak semakain banyak yang mengalami fase lepunahan.

1.4  Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan pengetahuan lebih luas dan lebih spesifik tentang Anggrek Dendrobium ostrinoglossum.
2. Menambah wawasan tentang jenis-jenis anggrek langka yang berada di Indonesia.
3. Meningkatkan kesadaran bersama untuk semakin peduli dan berusaha untuk melestarilan keanekaragaman hayati di Indonesia khususnya pada tanaman anggrek agar tidak terancam kepunahan.
BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Anggrek
          
            Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia. Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain: Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah.

2.2 Pengertian Dendrobium
Dendrobium adalah salah satu marga anggrek epifit yang biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga. Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti setelah mencapai batas maksimum.
Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan baru yang tumbuh di sampingnya. Pada anggrek simpodial ini terdapat penghubung yang disebut rhizoma atau batang di bawah tanah. Dari rhizoma ini akan keluar tunas anakan baru. Di antara rhizoma dan daun ada semacam umbi yang disebut pseudobulb (umbi palsu). Ukuran maupun bentuk pseudobulb bervariasi.
            Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar. Spesies anggrek dendrobium tumbuh menyebar dihutan tropis Indonesia. Jenis anggrek ini sangat tahan terhadap kekurangan air. Hanya dengan kelembaban udara saja dapat tumbuh. Anggrek Dendrobium banyak diusahakan sebagai bunga hias dalam pot, ada juga sebagai bunga potong.Anggrek dendrobium termasuk jenis anggrek yang rajin berbunga. Sekali berbunga bisa lebih dari dua tangkai bunga.
2.3 Asal Dendrobrium ostrinoglossum
                A beautiful Dendrobium from New Guinea
BibliOrchidea
RUPP, Herman Montague Rucker:
A beautiful Dendrobium from New Guinea
1953
Edition:
1
Lit. Quotation:
Australian Orchid Review, Vol.18, 1953, p.58
Type:
Article
Editor:
P.A.Gilbert
Publisher:
Orchid Societiues of NSW, Queensland; Victoria, South Australia, Western Australia & Hobart Orchid Club (Tasmania)
Species and below:
  • Dendrobium ostrinoglossum Rupp

2.4 Klasifikasi Dendrobrium ostrinoglossum
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus: Dendrobium
Spesies: Dendrobium ostrinoglossum

2.5 Upaya Pelestarian Dendrobium ostrinoglossum
     Berkaitan dengan semakin menipisnya ekosistem hutan hujan tropis yang berperan sebagai habitat utama anggrek-anggrek spesies tropis, maka tak elak kepunahan plasma nutfah anggrek alam sudah didepan mata. Tanggung jawab siapakah ini? Tentu saja tanggung jawab kita semua sebagai warga negara sekaligus pecinta anggrek. Kepunahan anggrek di alam tidak hanya 100 % oleh kerusakan habitat hutan, eksploitasi dalam rangka pemenuhan konsumsi kolektor anggrek juga menyumbang persentase yang cukup signifikan terhadap kepunahan anggrek alam.
Oleh karena itu, sebagai pecinta anggrek (khususnya pedagang dan kolektor anggrek spesies) tentunya memiliki tanggung jawab yang tak kalah besarnya dengan tanggung jawab yang diemban pemerintah. Banyak pihak yang dengan suka rela ingin berperan sebagai eksploitor, meskipun harus mengeluarkan modal yang cukup besar dengan spekulasi yang tinggi.










BAB III
METODE PENELITIAN
 
3.1 Cara Pelaksanaan
      Cara pelaksanaan yang penulis lakukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah penelitian secara berkelompok. Hal ini penulis lakukan guna mendapatkan informasi yang akurat dan dapat penulis jadikan bahan untuk pembuatan karya tulis ilmiah ini.
3.2 Cara Pengumpulan Data
            Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini cara pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kepustakaan karena materi yang disajikan dalam Karya Ilmiah ini merupakan tanaman anggrek langka. Sehingga, diperlukan referensi dari internet untuk mendapatkan informasi sehingga dapat melengkapi syarat pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
3.3 Alat yang Digunakan
            Alat yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah komputer dan  saluran akses internet untuk mengakses materi yang akan disajikan dalam Karya Ilmiah Remaja ini.
3.4 Analisa Data
Penulis menganalisis data melalui berbagai sumber, seperti beragam situs di internet guna mendukung kepastian dari isi karya tulis ini.
           


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dendrobium ostrinoglossum

          Dendrobium ostrinoglossum (Angrek Karawai) merupakan jenis anggrek Dendrobium yang berasal dari Australia yaitu pada tahun 1953. Di Indonesia Dendrobium ostrinoglossum (Anggrek karawai) dapat tumbuh di hutan tropis dan jenis angrek ini sangat tahan air di Papua.


4.2 Pembahasan
Anggrek Yang Dilindungi Undang-Undang
Berikut ini daftar anggrek yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 7 Tahun 1999, Tanggal 27 Januari 1999 :
  • Ascocentrum miniatum, Anggrek kebutan
  • Coelogyne pandurata, Anggrek hitam
  • Corybas fornicatus, Anggrek koribas
  • Cymbidium hartinahianum, Anggrek hartinah
  • Dendrobium catinecloesum, Anggrek karawai
  • Dendrobium d’albertisii, Anggrek albert
  • Dendrobium lasianthera, Anggrek stuberi
  • Dendrobium macrophyllum, Anggrek jamrud
  • Dendrobium ostrinoglossum, Anggrek karawai
  • Dendrobium phalaenopsis, Anggrek larat
  • Grammatophyllum papuanum, Anggrek raksasa Irian
  • Grammatophyllum speciosum, Anggrek tebu
  • Macodes petola, Anggrek ki aksara
  • Paphiopedilum chamberlainianum, Anggrek kasut kumis
  • Paphiopedilum glaucophyllum, Anggrek kasut berbulu
  • Paphiopedilum praestans, Anggrek kasut pita
  • Paraphalaenopsis denevei, Anggrek bulan bintang
  • Paraphalaenopsis laycockii, Anggrek bulan Kaliman Tengah
  • Paraphalaenopsis serpentilingua Anggrek bulan Kaliman Barat
  • Phalaenopsis amboinensis, Anggrek bulan Ambon
  • Phalaenopsis gigantea, Anggrek bulan raksasa
  • Phalaenopsis sumatrana, Anggrek bulan Sumatera
  • Phalaenopsis violacose, Anggrek kelip
  • Renanthera matutina, Anggrek jingga
  • Spathoglottis zurea, Anggrek sendok
  • Vanda celebica, Vanda mungil Minahasa
  • Vanda hookeriana, Vanda pensil
  • Vanda pumila, Vanda mini
  • Vanda sumatrana, Vanda Sumatera




BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
            Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa di Indonesia ada begitu banyak keanekaragaman hayati yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Spesiesnya pun beragam, namun dari banyak spesies yang terancam kepunahan ada beberapa yang sudah mengalami kepunahan. Hal itu sangat disayangkan namun kesadaran masyarakat belum terlambat unt semakin ditingkatkan. Maka dari itu melalui Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat untuk melestarikan anggrek tersebut agar tetap dapat berkembang dengan baik sesuai habitatnya.
 5.2  Saran
            Saran yang dapat penulis berikan adalah :
 1. Masyarakat semakin peduli dalam kegiatan pelestarian tanaman anggrek langka yang terdapat di Indonesia.
2. Pemerintah agar memberikan perhatian untuk mendukung kegiatan masyarakat dalam pelestarian anggrek langka.
3. Dibangun balai konservasi yang dapat digunakan sebagai sarana dalam pelestarian tanaman anggrek sehingga perkembangannya dapat selalu dipantau dan dimaksimalkan.